“One’s destination is never a place but a new way of seeing things” – Henry Miller
Entah karena algoritma apa, akhir-akhir ini sosial mediaku dibanjiri dengan konten tentang anak-anak bangsa yang berhasil diterima kuliah ke mancanegara. Ada siswi SMA dari Banyumas yang diterima di tiga kampus sekaligus di Amerika. Ada juga siswa-siswa SMA satu kelas yang semuanya lolos beasiswa kuliah di berbagai negara. Pernah lihat beritanya?
Rasa haru sekaligus bangga bisa melihat anak-anak berprestasi ini mampu meraih beasiswa impian mereka ke luar negeri. Di saat yang sama juga melecut impian dalam diri untuk bisa seperti mereka yang berhasil meraih mimpi. Apalagi di tengah tren #KaburAjaDulu yang belakangan heboh sekali, hasrat untuk #KuliahAjaDulu ke luar negeri semakin tinggi.
Lagian, siapa sih yang nggak pengen kuliah di luar negeri? Apalagi kalau pakai jalur beasiswa?
Tinggal di belahan dunia yang berbeda memang mampu membuka mata kita untuk melihat dunia secara berbeda pula. Pengalaman tinggal di Malaysia untuk program Joint Research beberapa tahun lalu, membuatku sadar bahwa banyak sekali hal menarik yang bisa aku dapatkan ketika di luar negeri—yang mungkin tidak akan aku temukan di Indonesia. Dengan demikian, perkataan Henry Miller yang aku kutip di atas menjadi sangat relevan adanya.
Ini pula yang menjadi alasanku bercita-cita melanjutkan studi S3 ke Australia. Bukan masalah gengsi atau pencitraan. Jaminan teknologi dan sarana belajar yang lebih memadai, ditambah kualitas hidup dan pendidikan yang lebih baik, merupakan motivasi utama untuk kuliah di sana. Akses yang mudah ke fasilitas publik, serta kondisi lingkungan yang baik menjadi alasan pendukung mengapa aku memilih Australia.
Masyarakatnya yang ramah dan multikultur juga menarik minat. Menjalin relasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya dan negara yang berbeda juga berarti meruntuhkan dinding penghalang kemanusiaan. Kita bisa berbagi pengalaman, ilmu, cerita-cerita seru, bahkan peluang karir profesional jika memungkinkan. Siapa yang tidak tertarik?
“Simple exchanges can break walls down between us, for when people come together and speak to one another and share a common experience, then their common humanity is revealed.” — Barack Obama
Meski demikian, aku menyadari sepenuhnya, untuk bisa mendapatkan beasiswa ke Australia aku membutuhkan ‘amunisi’ yang tidak sedikit. Tidak cukup cuma cita-cita atau motivasi yang tinggi. Aku butuh pendampingan beasiswa yang proven, yang bisa mengantarku sampai tujuan tercapai. Aku butuh banyak belajar untuk menguasai bahasa Inggris sebagai bekal utama komunikasi di sana.
Akan jauh lebih baik kalau aku bisa bimbingan beasiswa luar negeri di lembaga yang sepaket dengan kursus bahasa Inggris. Ibarat kata, killing two birds with one stone, aku bisa lebih maksimal mengupayakan tujuanku untuk kuliah ke Australia tanpa membuang-buang waktu.
Mimpi Kuliah ke Luar Negeri, Bahasa Inggris Wajib Dikuasai
- Australia 11.683 mahasiswa
- Malaysia 9.862 mahasiswa
- Amerika Serikat 7.445 mahasiswa
- Jepang 5.095 mahasiswa
- Inggris 3.124 mahasiswa
Australia rupanya menjadi tujuan paling favorit mahasiswa untuk studi ke luar negeri karena berbagai kelebihan dan reputasi positif seperti yang sempat aku singgung di atas. Tidak salah rasanya memilih Negeri Kanguru ini sebagai muara cita-cita studiku ke luar negeri.
Berbicara tentang kuliah ke luar negeri, yang langsung terbesit dalam benak pasti berbicara bahasa Inggris. Memang, selama ini penguasaan bahasa Inggris hampir selalu menjadi syarat mendaftar beasiswa internasional. Meski tidak semua, karena Korea dan Jepang biasanya justru mewajibkan bahasa negara mereka, tetapi lancar berbahasa Inggris adalah kunci pembuka untuk cakrawala ilmu yang lebih luas.
“Kalau mau kuliah ke luar negeri, di negara mana pun, siapkan saja dulu bahasa Inggrisnya. Penuhi syarat TOEFL atau IELTS-nya. Kalau IPK sudah bagus, tapi bahasa Inggrisnya kurang, percuma juga karena nggak bisa juga lolos beasiswa. Perkara rekomendasi dan proposal, nanti kita pelajari dan upayakan bareng-bareng.”
Kira-kira begitu pesan dosen pembimbingku yang merupakan alumni Curtin University Australia dan sekarang menjadi profesor di bidang Kimia Anorganik. Beliau memang selalu memotivasi anak-anak bimbingannya untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Beliau pula yang selalu memberi kesempatan kepada kami untuk merasakan pengalaman tinggal di luar negeri, minimal dengan ikut seminar internasional atau Joint Research.
Tak pelak, sudah ada tiga orang rekan risetku yang berhasil menembus perguruan tinggi luar negeri. Satu orang ke University of Queensland, dua orang lagi di Universiti Teknologi Malaysia dan City University of Hongkong. Ketiganya merupakan Ph.D candidate di bidang kimia maupun teknik kimia.
Berada di tengah-tengah lingkungan akademis seperti itu—terus terang saja—kadang membuat aku insecure, tentu aku ingin seperti mereka. Hanya saja, mungkin sekarang belum saatnya. Dalam pendaftaran beasiswa yang pernah aku ikuti beberapa waktu lalu, aku masih terkendala pada bahasa Inggris. Padahal proposal riset dan surat rekomendasi dari guru besar sudah tidak ada masalah.
Perasaan sedih dan kecewa pasti ada, tapi di saat yang sama membuatku introspeksi dan evaluasi. Aku perlu mengubah strategi kalau ingin meraih beasiswa internasional yang aku inginkan. Tak cukup bermodal niat dan doa. Aku mulai menjadi scholarship hunter yang giat meng-update informasi seputar beasiswa internasional. Aku juga mengikuti forum atau bootcamp tentang studi di luar negeri.
Berikutnya, aku juga mulai aktif berdiskusi dengan rekan yang senasib-seperjuangan, atau berkonsultasi kepada kolega yang sudah lebih dulu menjadi scholarship awardee dan studi di mancanegara. Dari mereka, aku mendapatkan banyak support dan insight yang bermanfaat bagiku ketika kelak akan mendaftar beasiswa.
Dan, yang paling penting, aku mulai belajar serta mengasah kemampuan bahasa Inggris. Salah satu bentuk ikhtiarku ialah mencari lembaga yang bisa mendampingi dan membimbingku untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Idealnya, sekaligus menjadi tempat untuk belajar atau kursus bahasa Inggris.
Pencarianku menemukan titik terang. Kabar baiknya, sekarang ternyata sudah ada lembaga yang komplit seperti ini di Indonesia, seperti Lister.
Rekomendasi Lembaga Kursus Bahasa Inggris Terbaik sekaligus Bimbingan Beasiswa Luar Negeri
“It’s not enough for us to simply encourage more people to study abroad. We also need to make sure that they can actually afford it.” — Michelle Obama
Salah satu rekomendasi lembaga terbaik yang dibutuhkan para scholarship hunter adalah Lister. Lister merupakan perusahaan startup edu-teknologi (edu-tech) yang bertujuan menyediakan pembelajaran bahasa berkualitas tinggi dan khusus untuk membantu para siswa menggapai impian-impian profesional mereka.
- Vision: Empower everyone to face global competition. Lister strives to help everyone to compete in global competitiveness, for either pursuing higher education or getting a more promising job.
- Mission: Enable better opportunities for everyone by democratizing education through technology by connecting learners to highly qualified language teachers with years of cultural experience abroad.
Sesuai jargonnya, “We are Lister, your One-stop Language Learning Solution”, Lister benar-benar solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri sepertiku. Berdiri sejak tahun 2019, Lister sudah berpengalaman dengan lebih dari 20.000 peserta didik.
Hal ini karena Lister mempunyai program-program menarik yang mampu menjawab kebutuhan para siswa. Ditambah lagi dengan kurikulum serta 700+ tutor profesional, Lister sukses mengantarkan 10.000 lebih siswa ke gerbang perguruan tinggi internasional di berbagai belahan dunia.
Lister bukan hanya lembaga kursus bahasa Inggris terbaik tetapi juga tempat bimbingan beasiswa luar negeri. Bersama Lister, kita akan diarahkan dan didampingi sampai lolos seleksi beasiswa ke luar negeri yang kita impikan. Lister memberikan konsultasi dan mentoring yang dibutuhkan oleh para pemburu beasiswa untuk lolos seleksi beasiswa baik dalam maupun luar negeri.
Pilihan Program di Lister
Ada lebih dari 100 program yang ditawarkan Lister. Jujur, saking banyaknya aku pun sampai bingung memilih program mana yang sesuai untukku. Untungnya, website Lister.co.id sudah terhubung dengan hotline WhatsApp yang selalu standby sehingga aku bisa berkonsultasi sebelum mendaftar program.
Yang paling menarik buatku adalah program IELTS Test Preparation. Mengingat beasiswa Australia mensyaratkan IELTS untuk mendaftar, program persiapan tes IELTS akan membantuku untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris hingga mencapai nilai IELTS yang aku targetkan. Selain Test Preparation, masih banyak program lain yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, di antaranya:
1. English Programs
Program ini meliputi General English for Adults, Academic English yang mempelajari Basic English untuk sukses tes IELTS/TOEFL/SAT/TOEIC, Speaking English untuk meningkatkan kemampuan berbicara lisan dibimbing tutor berpengalaman, English for Kids untuk anak usia SD, serta English for Pre-Teens (SMP) dan Teens (SMA).
2. Foreign Language Programs
Yang tidak kalah menarik, ternyata Lister tidak hanya menyediakan program bahasa Inggris. Masih banyak program bahasa asing lain yang bisa dipilih, sehingga cocok untuk mereka yang ingin kuliah ke negara selain Eropa, Australia dan Amerika.
Sampai saat ini Lister sudah menyediakan kursus bahasa Jepang, Spanyol, Korea, Mandarin, Belanda, Jerman, Perancis, Italia, Arab, Rusia, Turki dan Thailand. Kalau membutuhkan kelas bahasa asing lain, bisa kita konsultasikan dengan study advisor mereka.
3. Test Preparation, Prediction & Study Abroad Programs
Kalau bahasa Inggris punya IELTS dan TOEFL, maka bahasa Korea punya TOPIK. Begitu pula dengan bahasa Mandarin yang punya HSK dan bahasa Jepang dengan JLPT. Berbagai macam language test preparation bisa kita temukan di Lister. Mencapai target nilai language proficiency pun jadi lebih mudah. Lister punya jaminan skor tertentu di tiap bahasa.
Tidak berhenti sampai di situ, Lister juga mendampingi peserta didiknya dalam program University Preparation untuk melanjutkan jenjang studi mulai dari S1 sampai S3. Inilah mengapa program ini cocok sekali bagi mereka yang bercita-cita kuliah S3 ke Australia.
Tidak hanya sebatas informasi, di sini siswa juga akan mendapatkan pendampingan intensif dalam setiap tahapan persiapan beasiswa. Lister telah merancang kurikulum khusus untuk mendukung proses ini yang meliputi:
- Penghimpunan informasi beasiswa yang relevan
- Penentuan bidang jurusan dan kampus terbaik
- Proses pendaftaran beasiswa
- Persiapan dokumen tertulis
- Persiapan wawancara
Materi Konsultasi Beasiswa Dalam dan Luar Negeri di Lister
Program study abroad preparation mencakup berbagai materi penting yang telah disusun secara komprehensif untuk membantu para mahasiswa sukses dalam perjalanan meraih beasiswa yang diimpikan. Materi yang telah dirangkum di antaranya:
- Cara mencari informasi beasiswa
- Menentukan universitas dan jurusan yang sesuai
- Persiapan dokumen seperti CV, esai, motivation letter, study plan dan recommendation letter
- Teknik menulis esai dan motivation letter
- Strategi menghadapi wawancara dalam bahasa Inggris
- Tips dan trik mendapatkan beasiswa
- Bimbingan interview (tips dan trik menjawab pertanyaan wawancara dalam bahasa Inggris)
- Cara berkorespondensi dengan calon supervisor (khusus S3)
- Bagaimana menentukan universitas serta jurusan yang cocok dan sesuai minat siswa (university world ranking and university impact ranking) (khusus S2 dan S3)
Keuntungan Belajar di Lister
Program yang menarik dan lengkap hanyalah keuntungan dasar yang kita dapatkan ketika mengikuti kursus di Lister. Masih banyak keuntungan lain yang kita dapatkan, antara lain:
- Kelas online interaktif - belajar online rasa offline dengan pembelajaran face to face langsung bersama tutor Lister yang bersertifikasi internasional
- Jadwal fleksibel - bisa memilih jadwal sesuai keinginan dan didiskusikan dengan tim akademik sehingga bisa menyesuaikan dengan ketersediaan jadwal tutor
- Pilihan kelas beragam - mulai dari Kelas Private (1 orang), Semi Private 2 orang dan Semi Private 3-5 orang, bebas dipilih sesuai kondisi peserta
- The Lister Method - Lister menerapkan metode yang tersusun dengan baik dan menyesuaikan karakter atau kepribadian peserta, belajar jadi lebih nyaman, efektif dan tanpa beban untuk mengeksplor minat dan bakat diri
- Tutor profesional - tutor berpengalaman yang sudah bersertifikat internasional dengan background pendidikan tinggi luar negeri, baik tutor asli Indonesia maupun foreign language native
- Feedback personal - peserta akan mendapat evaluasi dan feedback personal di setiap sesi kelas secara berkala, yang bermanfaat untuk keberlangsungan program berikutnya
- Fasilitas lengkap - mulai dari pre-test, progress test, post-test, laporan perkembangan, jaminan skor, akses Zoom premium, hingga e-certificate
Mau Kuliah ke Australia, Siapkan Bareng Lister Sekarang Juga!
So, tunggu apa lagi? Lister bukan sekedar tempat kursus bahasa Inggris terbaik, tapi kita juga tempat untuk melakukan bimbingan beasiswa luar negeri yang kita incar. Lister, solusi praktis bagi scholarship hunter yang bermimpi #KuliahAjaDulu ke luar negeri.
Jangan lewatkan benefit promo untuk kursus di Lister, gunakan kode promo BLOG25 ketika mendaftar agar mendapatkan diskon menarik sekarang juga! Bersama Lister, beasiswa study abroad bukan lagi mimpi, tapi tujuan yang pasti terealisasi! Yuk, semangat para scholarship hunter!
Referensi
- United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO): data UNESCO Institute for Statistics (UIS). 2023.
- Konsultasi Beasiswa Dalam dan Luar Negeri dari Mentor Profesional https://lister.co.id/blog/konsultasi-beasiswa-dalam-dan-luar-negeri/

Post a Comment
Post a Comment