Yeorobun, pernah kepikiran makan jantung pisang? Di daerahku di Jawa Timur, jantung pisang biasa disebut dengan ‘ontong’. Kalau dulu pernah pelajaran Bahasa Jawa, di buku Pepak Basa Jawa ada bab yang berisi ‘Arane Kembang’, maka kembang gedhang (bunga pisang) disebut dengan ‘ontong’. Ingat nggak? Ya, bunga pisang dan jantung pisang itu sama, yeorobun.
Dulu, ketika aku masih kecil, di halaman belakang rumah nenekku di Batu banyak ditanami pohon pisang. Aku suka mainan bunga satu ini untuk dijadikan bahan masak-masakan bersama teman-teman. Sekarang pohon–pohon pisang sudah ditebangi dan diganti bangunan-bangunan beton. Wah, sayang sekali.
Beruntungnya, aku masih bisa menjumpai pohon-pohon pisang ‘milik sendiri’ di rumah mertua di Ngawi. Halaman belakang rumah mertua memang terbilang luas, segala macam tanaman ada, termasuk pohon pisang yang tumbuh subur sekali walau tidak dirawat dengan sepenuh hati. Yah, asal tumbuh aja gitu secara nggak sengaja. Senang sekali rasanya karena aku termasuk penggemar buah pisang, terutama varietas pisang cavendish dan kepok.
Belum lama ini, ketika suami pulang ke Ngawi, ibu mertua membawakan bekal jantung pisang untuk diolah. Alhasil, ontong yang migrasi ke Surabaya ini pun akhirnya tersaji di meja makan. Berbekal mengingat-ingat cara ibuku memasak tumis jantung pisang, alhamdulillah aku berhasil recook resep simpel dan lezat ini. Surprisingly, anakku yang masih umur 5 tahun ternyata juga suka.
**terima kasih uri wangjanim yang selalu jadi first tester masakan-masakan bundanya tapi nggak pernah protes dan selalu doyan.
Yang nggak kalah menarik, menu masakan jadul yang terkesan ndeso ini ternyata punya banyak kandungan dan manfaat untuk kesehatan lo, yeorobun. Mantuul pokoknya! Udah enak, kaya manfaat lagi. Kalau penasaran, baca tulisan ini sampai selesai ya! Selamat membaca dan jangan lupa recook resep di bawahnya!
Kandungan dan Manfaat Jantung Pisang bagi Kesehatan
- Pisang sebetulnya merupakan tanaman herba besar, bukan jenis pepohonan, yang tumbuh subur di daerah tropis dengan iklim hangat dan lembap. Makanya nggak heran kalau orang Korea tuh senang di Indonesia karena bisa makan pisang dengan mudah dan murah, karena di sana nggak banyak kebun pisang—ada tapi nggak banyak.
- Pisang bukan buah musiman, artinya sepanjang tahun bisa kita temukan. Uniknya, satu pohon pisang ternyata hanya bisa berbuah satu kali seumur hidup. Biasanya butuh waktu sekitar 9-12 bulan setelah ditanam untuk menghasilkan buah. Jadi, pohon pisang tumbuh lalu berbunga dulu, setelah itu bunga jadi buah, baru deh bisa dipanen. Dari satu pohon pisang bisa didapatkan beberapa tandan pisang.
- Setelah dipanen, pohon induk akan mati dan menumbuhkan anakan atau tunas-tunas baru—yang akan membesar seiring waktu dan menghasilkan buah pisang kembali. Menarik kan?
- Pohon pisang termasuk pohon yang kuat dan tahan banting. Dari pengalaman pribadi, walau sudah berkali-kali ditebang, dicabut sampai ke akarnya, ternyata tetap bisa tumbuh di tempat yang sama meski tanpa disiram dan dirawat selayaknya.
**kayaknya nih pohon baru bisa benar-benar tidak tumbuh kalau tanah di atasnya dibangun konstruksi beton cor-coran deh...
Jantung pisang dikenal mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan. Dilansir dari laman Hellosehat, dalam 100 gram jantung pisang terkandung beberapa zat gizi yang meliputi air, protein, serat, karbohidrat serta berbagai jenis mineral. Tak hanya itu, berbagai jenis vitamin juga ditemukan dalam bahan pangan ini.
Karena kandungan gizinya, tidak heran kalau jantung pisang bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Yang ingin aku highlight, serat tidak larut air dari jantung pisang ternyata bagus sekali untuk tubuh karena bisa melancarkan pencernaan, menghindari sembelit dan maag.
Serat ini juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan mengontrol kadar gula darah sehingga mampu mencegah diabetes. Dan, ujung-ujungnya serat ini pula yang bermanfaat untuk mengendalikan berat badan, jadi cocok sekali untuk menu diet.
Yeorobun, jantung pisang juga mampu menangkal radikal bebas karena kandungan antioksidannya seperti polifenol dan flavonoid. Efeknya, daya tahan tubuh akan meningkat, tubuh tidak mudah sakit, tidak mudah terpapar virus atau infeksi, bahkan terhindar dari penyakit kanker dan penuaan dini. Sakti banget ya, masyaAllah!
Selain itu, kandungan mineral seperti zat besi dan magnesium dalam jantung pisang bermanfaat untuk mengatasi anemia, mengurangi risiko perdarahan berat saat menstruasi, serta mengurangi gejala kecemasan (anxiety disorder).
Yang ajaib, berbagai sumber juga menyebutkan bahwa jantung pisang bisa meningkatkan produksi ASI. Dalam Journal of Neonatal Nursing disebutkan bahwa ibu yang mengonsumsi ekstrak jantung pisang menghasilkan ASI lebih banyak daripada ibu yang hanya minum air putih biasa.
Mungkin efektivitasnya tidak seheboh daun katuk yang selama ini jadi primadona, tapi hasil studi menunjukkan kalau jantung pisang ternyata juga bisa meningkatkan laktasi. Jadi, tidak ada salahnya menjadikan menu jantung pisang sebagai variasi menu makanan bergizi bagi ibu menyusui.
Pre-treatment, Tips Kunci Mengolah Jantung Pisang
Nah, ini kuncinya! Kata beberapa orang, kalau ‘nggak pinter’ mengolahnya, jantung pisang akan berwarna hitam dan rasanya jadi pahit. Padahal ini bisa diatasi dengan teknik khusus atau pre-treatment yang harus dilakukan sebelum memasak jantung pisang. Proses ini bisa dibilang adalah kunci keberhasilan mengolah jantung pisang menjadi masakan yang enak dan lezat.
Jantung pisang punya banyak serat dan getah. Sebelum dimasak, getah ini harus dihilangkan. Kalau mau masak jantung pisang yang empuk, tidak pahit dan tidak hitam, awali dengan pre-treatment. Begini caranya…
1. Pilih Jenis Pisang
Konon, tidak semua jenis jantung pisang enak diolah menjadi masakan. Beberapa jenis jantung pisang mengandung tanin yang tinggi sehingga rasanya cenderung pahit atau sepat. Walaupun secara umum rasa pahit ini bisa dikurangi dengan pre-treatment, tapi demi mendapatkan rasa yang lezat, tidak ada salahnya pilih jantung pisang dari jenis pisang klutuk (pisang batu) atau pisang kepok.
2. Kupas dan Potong
Next, kupas jantung pisang, kelopak demi kelopaknya yang berwarna merah keunguan, sampai terlihat jantung pisang yang berwarna merah muda atau putih. Bagaimana dengan bunganya yang berwarna kuning? Bisa diolah, tapi jangan lupa mencabut putik di bagian dalam bunganya ya. Nah, setelah jantung pisang yang berwarna putih terlihat, belah jantung pisang menjadi dua bagian kemudian iris tipis-tipis seperti mengiris bawang bombai.
3. Rendam dengan Air Asam
Menurut laman Fine Dining Lovers, jantung pisang setelah dipotong kelopaknya akan mudah menghitam kalau terkena udara. Hal ini dikarenakan kandungan besi dalam jantung pisang mengalami oksidasi.
Untuk meminimalisir oksidasi ini, rendam jantung pisang yang sudah dipotong atau diiris dengan air asam seperti perasan lemon, jeruk nipis atau cuka. The Spruce Eats menyarankan agar menggunakan satu sendok makan bahan asam tadi untuk setiap dua gelas air. Perendaman dengan air asam ini juga bisa mengurangi rasa pahit atau sepat dari jantung pisang itu sendiri.
4. Rebus dengan Air Garam
Setelah direndam air asam beberapa menit, rebus jantung pisang dengan air garam yang sudah mendidih. Pastikan semuanya terendam agar jantung pisang cepat empuk dan matang sempurna.
Lama perebusan tergantung dari potongan dan tingkat kematangan yang diinginkan ya. Untuk jantung pisang yang sudah diiris tipis-tipis bisa direbus selama 5-10 menit. Sedangkan jantung pisang yang masih utuh bisa direbus selama 20-30 menit. Cek aja, sudah empuk atau belum.
5. Bilas dengan Air lalu Peras
Kalau jantung pisang sudah matang dan empuk, hentikan proses memasak dengan membuang air rebusan. Berikutnya, bilas jantung pisang dengan air dingin sampai bersih, lalu tiriskan atau peras perlahan (jangan terlalu kuat meremas agar teksturnya tidak rusak) sampai kandungan airnya berkurang. Dan akhirnya, jantung pisang siap digunakan atau diolah menjadi berbagai masakan.
Resep Tumis Jantung Pisang
Yeorobun, jantung pisang sebetulnya bisa diolah jadi berbagai macam menu. Di luar negeri bahkan dijadikan salad lo. Di beberapa negara Asia seperti Thailand, Sri Lanka dan India, bahan ini dimasak dengan daging ayam dan santan menjadi sup yang mirip kari. Kalau di Filipina, jantung pisang direbus dengan daging menjadi beef stew yang disebut kari-kari.
Kalau di Indonesia, jantung pisang biasa dimasak gulai, lodeh, atau dicampur dengan ayam menjadi opor. Tapi aku lebih suka yang simpel dan tanpa santan, jadi kali ini jantung pisangnya ditumis aja. Jangan salah, menu sederhana begini ternyata bisa jadi maling nasi hangat lo, seperti tumis blalo yang aku masak tempo hari. Yuk, catat resepnya!
Bahan dan Bumbu
- 3 buah jantung pisang yang sudah direbus
- 1 genggam ikan teri, goreng kering
- 10 buah bawang putih
- 12 buah bawang merah
- 3 buah cabe rawit (boleh lebih kalau suka pedas)
- 2 buah cabe merah
- 2 buah tomat, potong sesuai selera
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun salam
- Seasoning secukupnya (gula, garam, penyedap rasa)
- Secukupnya air
- Sedikit minyak goreng (untuk menumis bumbu)
Cara Memasak
- Rajang tipis jantung pisang yang sudah direbus, seperti mengiris bawang bombai
- Rajang atau haluskan bumbu-bumbu dengan chopper atau blender, kecuali lengkuas dan daun salam
- Tumis bumbu halus sampai harum dengan sedikit minyak goreng, lalu masukkan tomat, lengkuas dan daun salam.
- Setelah semua bumbu layu, masukkan jantung pisang dan ikan teri goreng.
- Tambahkan sedikit air lalu aduk sampai tercampur rata
- Bubuhkan gula, garam dan penyedap rasa, masak sampai matang
- Setelah matang, koreksi rasa dan siap disajikan
Referensi
- Ketahui Manfaat Jantung Pisang bagi Kesehatan - https://www.alodokter.com/ketahui-manfaat-jantung-pisang-bagi-kesehatan
- Berbagai Manfaat Mengonsumsi Jantung Pisang - https://www.klikdokter.com/info-sehat/jantung/berbagai-manfaat-mengonsumsi-jantung-pisang
- 12 Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan - https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-jantung-pisang/
- 6 Cara Olah Jantung Pisang Agar Cepat Empuk dan Tidak Hitam - https://www.kompas.com/food/read/2021/07/30/190700375/6-cara-olah-jantung-pisang-agar-cepat-empuk-dan-tidak-hitam
- What Are Banana Flowers? - https://www.thespruceeats.com/all-about-banana-flowers-4065642
- Banana Blossom (Flower): How to Cook and Use It - https://www.finedininglovers.com/explore/articles/banana-blossom-flower-how-cook-and-use-it
- Ingredient Spotlight: Banana Blossom - https://www.thekitchn.com/ingredient-spotlight-banana-bl-120394

Post a Comment
Post a Comment